Minggu, 29 Januari 2023



                                        Judul          : Menulis Itu Mudah

                                        Oleh           : Umatun Nur Islamiyati

                                        Resume      : Ke-9

                                        Tema           : Menulis Itu Mudah

                                        KBMN  Gelombang: 28

                                        Tanggal      : 27 Januari 2023

                                        Narasumber: Bp Prof .Ngainun Naim, M.Hi

                                        Moderator   : Ibu Lely Suryani

 

                    Inti materi kali ini  menyampaikan salah satu kunci menulis yang mudah adalah:

                    1. Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami.Pengalaman hidup sehari-hari  adalah sumber tulisan yang subur. Kita mudah menuliskannya karena menceritakan apa yang kita alami. Tinggal kita pilih aspek yang akan kita ceritakan.Jadi apa yang kita alami sehari-hari tulis saja.. Jangan takut  salah atau tidak baik. Takutlah jika tidak menulis, jika kunci ( 1 )  dijalankan ,menulis akan lebih mudah.

                    2. Jangan menulis sambil dibaca lalu di edit ,itu menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Keluarkan saja apa yang ada dalam pikiran secara bebas. Meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan  karena tulisan kita adalah jejak kita.

                    3. Menulis tentang perjalanan. Jenis tulisan yang mudah dibuat. Setiap hari menulis beberapa jenis tulisan, untuk blog menarget 3-5 paragraf,untuk artikel jurnal menarget 1 paragraf. Itu target minimal.

Sesi Pertanyaan: 

1. Dewi dari Seruyan Kalteng. Kadang banyak orang yang menganggap menulis itu susah dengan berbagai macam alasan, bagaimana caranya agar kita bisa memberikan keyakinan kepada mereka bahwa menulis itu sebenarnya tidak susah?  Sehingga kita bisa mengajak orang-orang disekitar kita juga menyukai literasi  terutama menulis ini.

Jawaban untuk Bu Dewi di Kalteng. Sejauh ini berpikir terbalik. Saya mewajibkan diri terus menulis. Orang lain itu tidak dipaksa untuk menulis. Jika itu menjadi teladan ,mereka akan terinspirasi  dan mengikuti . Sejauh ini memiliki banyak sekali " murid " yang menulis setiap hari.

2. Evridus Mangung-dari NTT, Menulislah hal-hal sederhana. Ini pernyataan yang keren dari narsum malam ini. Pertanyaannya adalah bagaimana cara untuk mengatasi hal-hal seperti kesulitan memulai menulis pada alinea awal. Sudah ada gagasan dalam kepala tetapi tidak tahu bagaimana menulisnya. Hal ini terjadi di awal-awal sebelum menulis paragraf pertama dalam tulisan.

Jawabannya Saya cukup sering membaca puisi  beliau. Kesulitan itu biasanya karena persoalan psikologis . Takut jelek, takut salah, dan seterusnya. Itu harus dilawan. Caranya pokoknya ya ditulis. Bisa dilihat dari blog saya. Saya selalu mengawali tulisan dengan prolog sederhana. Ini sebagai pintu masuk untuk paragraf demi paragraf berikutnya. Kata salah seorang penulis: cara melawan kesulitan adalah dengan melakukan.

3. Farida Lisanti, Kab Musi Rawas. Assalamualaikum.Prof. melihat 2 blog yang dikirim , saya melihat dari segi penulisan .EYD dan rapi pada blog yang ke 2, dibanding blog 1. dan perbandingan di kompasiana. Apakah dalam penulisan blog ada aturan yang mengikat? atau suka-suka kita, karena saya lihat tulisan pada blog rapi, pakai rerata tengah, sedangkan pada kompasiana rerata kiri padahal sudah diedi beberapa kali oleh Prof.

Jawaban, Semua tulisan saya usahakan untuk saya edit sebaik mungkin. Blog pertama: blogspot. ini blog gratis. Jadi tata letak dan sebagainya sederhana. Blog ke dua: spirit literasi itu berbayar. Jadi lebih bagus dari sisi isi dan tata letak. Kalau Kompasiana, saya tidak tahu. Tahunya saya unggah tulisan, sudah.

4. Pertanyaan dari Teguh Wiyono Bekasi. Jika menyimak paparan Prof. Sepertinya menulis itu memang mudah. Namun sering kali, kita terjebak dengan ego kita..masa tulisan yang diangkat cuma kayak gitu..bagaimana menyikapi hal ini prof?

Jawaban: Lawan terbesar penulis adalah diri sendiri. Itu butuh perjuangan. Saya juga mengalaminaya. Seiring perjalanan waktu, saya mengabaikan itu. Pokoknya saya menulis saja. Seiring dengan banyaknya karya yang kita hasilkan. Tentu juga harus belajar tanpa henti. Saya  sampai sekarang masih terus belajar, mencari informasi, menonton  Youtube, membaca ,dan terus menulis. Jadi teruslah menulis. Bagaimana kualitas bisa meningkat jika berhenti menulis?

5. Toto- Kota Bekasi

Assalamualaikum, mohon izin bertanya, Prof. Jika nulisnya nyicil, saya sering kelingan orientasi, jadi mesti ngumpulin lagi bayangan tentang apa yang tadi mau ditulis. Adakah cara untuk mengatasinya?

Jawaban: Tentu ada. Jadi biasakan membuat TEMPLATE atau semacam ancangan ( kerangka ) sederhana saat membiasakan menulis  secara nyicil. Misalnya: Saya mau menulis tentang: EMPAT HAL YANG MUDAH DITULIS. Paragaraf satu: Buat panduan: Menulis itu mudah apa sulit? Paragraf 2: Menulis yang dialami. Paragraf 3: Menulis Perjalanan. Jadi setiap paragraf sudah ada kata kuncinya biar tidak liar ke mana-man.Itu memudahkan kita dalam mengeksekusi ide saat memilih metode NYICIL.

6. Sri Mulyati dari Cirebon. Kalau kita menulis setiap hari secara Ngemil, apakah dengan judul yang berbeda bisa dibuat sebuah buku?

Jawaban: Waalaikumsalam. Sangat bisa .Tinggal tulisan demi tulisan dikumpulkan. Diberi judul, kata pengantar, daftar isi, dan biodata penulis. Sudah jadi buku. Banyak buku ,termasuk beberapa buku saya, yang merupakan kumpulan dari menulis setiap hari.

7. Eka Yulia dari Kalteng. Menurut Prof, ketika kita akan menulis dengan tujuan  untuk di share di blog atau media manapun yang nantinya akan dibaca  banayk orang, sebaiknya mengambil tema harian yang kita alami ( seperti kiat dari Prof. ) Atau mengankat tema yang tengah booming?

Jawaban: Waalaikumsalam. Bisa dua-duanya. Intinya pilihlah yang kita bisa. Jika booming tetapi tidak  bisa menyelesaikan tulisan ya jangan dipilih. Tulislah sesuai yang kita mampu.

                    Alhamdulillah menadapat ilmu baru lagi .Demikian resume  ke-9 KBMN angkatan 28. Maturnuwun Bp.Prof. Dr. Ngainun Naim dan Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD. Mugi berkah. Aamiin.

 

                                         

                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar