Jumat, 03 Februari 2023

 

 

                        


KIAT MENULIS CERITA FIKSI

Pertemuan ke-10

 

 

 

Malam ini materinya sederhana yaitu “Kiat Menulis Cerita Fiksi”. Dengan narasumber Pak Mazmo sapaan akrab Pak Sudomo, S.Pt. Kata Pak Mazmo, “Malam ini saya akan berbagi dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata. Mari kita simak bersama penjelasan dari alur MERDEKA di atas.

 

1. Mulai dari Diri. 

Pada alur ini, saya ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita fiksi. Bapak/Ibu bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Silakan Bapak/Ibu ceritakan singkat ke nomor 088809405468. Waktunya sampai 19.30 WIB, ya. Bapak/Ibu tidak perlu ragu, ya. Tuliskan saja pengalaman terkait menulis fiksi. Jika memang belum pernah menulis fiksi, tidak apa-apa juga dituliskan belum pernah.

Pada kesempatan ini beberapa peserta menuliskan keluk kesahnya tentang menulis cerita fiksi, salah satu peserta bernama Alfiyah Hidayatun, menyampaiakan: “Menulis cerita fiksi, tak terlintas sedikitpun dibenak saya. Kalau membaca cerita fiksi, itu saya suka. Jaman saya usia SMP, uang jajan lebih sering saya gunakan untuk menyewa novel daripada jajan makanan. Tetapi untuk membuat sendiri cerita fiksi.. hhmm.. tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Belum pernah, tetapi sering menceritakan untuk selingan pelajaran di kelas, sesuai budaya lokal.”

Peserta paling aktif bertanya adalah Ibu Imro’atus Sholihah, dari kota Jombang, katanya: “Dalam menulis fiksi saya belum mempunyai pengalaman sama sekali. tapi saya sangat ingin bisa menulis fiksi pak dan disini saya masih bingung ide seperti apa yang bagus dalam menulis fiksi. dan masih bingung juga bagaimana cara membuat fiksi yang baik.”

Pak Mazmo memberikan tanggapan dan mengatakan: “Keren, Bu Alfiyah Hidayatun. Ini merupakan salah satu alasan menulis fiksi, menyembunyikan dan menyembuhkan luka”. Jawaban Pak Mazmo untuk Ibu Imro’atus Sholihah, dari kota Jombang, “Semangat belajar, Bu! InsyaAllah dengan niat dan komitmen kuat merupakan salah satu cara agar bisa menulis fiksi dengan baik”.

 

2. Eksplorasi Konsep

Pada alur ini, Bapak/Ibu saya persilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah saya siapkan dalam bentuk cerita pendek. Bapak/Ibu bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Silakan membaca di tautan ini https://s.id/MateriSudomo Dengan perintah dari Mazmo, “Sisihkan waktu Bapak/Ibu untuk membaca selama maksimal 10 menit”.

Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi.

Mazmo melanjutkan pembelajaran ini dengan menjelaskan tentang beberapa poin penting materi kita malam ini. Terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu, yaitu:

Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn. Ernest Hemingway. Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam.

Flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

 

3. Ruang Kolaborasi. Pada alur ini saya berikan beberapa kalimat, silakan Bapak/Ibu lanjutkan sendiri menjadi satu paragraf nanti di dalam resume, ya.

 

Tugas dalam resume!

Berikut ini adalah kalimat yang bisa Bapak/Ibu lanjutkan:

 

“Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat”.

Rasa takutku semakin memuncak, malam yang sunyi aku sendiri dalam rumah tanpa teman. Suami dan anak-anak pergi keluar malam minggu, malam panjang. Kebiasaan suami selalu memanjakan anak untuk bersenang-senang menikmati indahnya kota yang tak jauh dari tempat tinggalku.

Aku memilih tidak ikut karena ada beberapa pekerjaan sekolah yang harus aku selesaian. Agar pekerjaanku sebagai guru mata pelajaran selesai, dan minggu depan saya akan fokus pada penggumpulan nilai raport dari semua guru mata pejaran, untuk saya rekap menjadi nilai raport semester genap.

Konsentrasiku hilang seketika hilang, dengan hilangnya suara yang perlahan-lahan menjauh dariku. Dalam derasnya hujan malam ini dengan diikuti petir bersahutan membuatku ketakutan berada dalam rumah sendiri. Kapankan suami dan anak-anakku pulang?...

Suara yang tadi menghilang kini tiba-tiba mendekat, engkaukah itu anak-anakku bersama suami?, atau orang lain yang hendak menumpang berteduh di kegelapan malam ini. Semakin lama kian mendekat hatiku berguncang ketakutan. Tidak saya dengan suara anak-anaku dari luar sana.

Kebiasaan berteriak anak-anak memanggilku, itu adalah ciri bahwa rombongan itu keluargaku, tetapi ini lain. Ya Allah lindungilah aku dari mara bahaya malam ini. Lindungilah juga keluargaku di luar sana. Ya Allah tolonglah aku dalam malam dengan cuaca yang tak bersahabat ini.

Tiba-tiba pintu belakang terbuka dan suara kaki terseret beriringan masuk tanpa permisi, semakin mendekat dan aku semakin ketakutan. Tiba-tiba PLN padam semuanya gelap gulita. Aku semakin ketakutan, terdengar mereka masuk dan mendekat tanpa aku dapat melihatnya.

Ketika salah satu dari mereka memegang tubuhku, aku berteriak dan menjerit histeris takut yang sangat takut. Lalu aku di dekapnya, dengan erat. Ya Allah... apa yang terjadi pada diriku ini?. Semua lafadz dzikir saya ucapkan untuk membentengi diri agar aku terselamatkan dari marabahaya di malam ini.

Dalam diam dan menggigil kedinginan aku pasrah kepada Yang Maha Kuasa. Tiba-tiba PLN nyala dan semua jadi terang benderang. Dengan tawa yang membahagiakan mereka sambil membawa sepotong kue ulang tahun untukku mereka bahagia. Aku yang tadinya ketakutan, marah, jengkel beraduk jadi satu, ikut tertawa dan bahagia dengan kejadian malam ini.

Usiaku bertambah, tetapi nikmat hidupku berkurang. Semoga Allah berikan aku istiqomah dalam menjalani sisa hidupku sebagai guru dan ibu dari anak-anakku juga istri bagi belahan jiwaku. Dalam lamunan kecil usai kena prank suami dan anak-anakku, tak terasa meleleh air mata haru atas semua peristiwa syahdu malam ini.

Tugas dari Pak Mazmo telah saya selesaikan dengan segala daya dan upaya. Saya belum memiliki kepercayaan diri pada kisah fiksi yang saya tulisakan di atas. Semoga kisah belajar saya bersama Pak Mazmo memberikan inspirasi kepada sahabat literasi di seluruh Indonesia.

 

4. Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini silakan Bapak/Ibu menuliskan 5 tema yang paling Bapak/Ibu sukai dan kuasai. Bapak/Ibu boleh menuliskannya di notes HP atau docs atau di mana saja. (Bapak/Ibu boleh juga menambahkannya di dalam resume nantinya. Tidak dilarang juga, Bapak/Ibu hanya mengingatnya dalam pikiran, kok).

 

5. Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini kita akan lebih melakukan tanya jawab. Silakan Bapak/Ibu mengirimkan pertanyaan terkait materi terutama menyangkut hal-hal yang ingin diperdalam lagi. Silakan kirim pertanyaan ke nomor 08880940xxxx

Untuk sementara saya serahkan kelas kembali kepada Mr Bams untuk tanya jawab. Silakan, Mr. Bams ������������.

Demikian kisah inspiratif belajar bersama KMBN angkatan ke-28 pada pertemuan kesepuluh ini saya jadikan dalam satu kisah di buku solo saya perdana. Semoga memberi inspirasi kepada sahabat semua dan bermanfaat bagi sahabat yang ingin belajar menulis pasti menjadi buku.

 

           

.

 

 

                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar